Empat Pulau Dipasang Alat Ukur Kualitas Udara
Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kepulauan Seribu, sudah memasang alat ukur kualitas udara ambien dengan metode passive sampler di Pulau Tidung, Pulau Panggang, Pulau Pramuka dan Pulau Kelapa.
Dipasang di area perkantoran dan pemukiman warga
Kepala Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Sudin LH Kepulauan Seribu, Sri Hayyu Alynda Heryati mengatakan, pemasangan alat ukur udara ini merupakan hasil kerja sama pihaknya dengan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, untuk pemantauan kualitas udara ambien dalam parameter Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
"Alat ini kami pasang di area perkantoran dan pemukiman warga," ujar Hayyu, Jumat (8/9).
Sudin LH Kepulauan Seribu Lakukan Pemantauan Kualitas UdaraHayyu menjelaskan, metode
passive sampler adalah media sampel yang berfungsi untuk menyerap gas polutan SO2 dan NO2 di udara. Hasil dari penyerapan tersebut nantinya digunakan sebagai dasar perhitungan Indeks Kualitas Udara (IKU) pada suatu wilayah."Semakin tinggi nilai IKU maka semakin baik kualitas udara ambien," ungkapnya.
Dia menambahkan, pemantauan passive sampler di Kepulauan Seribu dilakukan selama 14 (empat belas) hari, pada 20 September nanti akan dilepas dan dibawa ke Laboratorium.
"Pengukuran kualitas udara ambien kali ini adalah tahap kedua, tahap pertama telah dilakukan pada Juli lalu dengan hasil hasil kualitas udara di Kepulauan Seribu sangat baik," terangnya.
Menurut Hayyu, kegiatan ini untuk memperbaiki kualitas udara di Jakarta yang saat ini kurang baik. Melalui metode ini, hasil pemantauan udara yang diperoleh pun akan lebih presisi.
"Semoga pengukuran tahap kedua ini mendapatkan hasil yang sama seperti sebelumnya, dimana kondisi udara di Kepulauan Seribu sangat baik," tandas Hayyu.